Hanya orang beriman yang bisa murtad, yaitu orang yang pernah mengenal kebenaran, yang pernah tinggal Roh Kudus dalam hatinya sebagai meterai keselamatan. Alkitab dengan keras memperingatkan supaya orang beriman tidak murtad. Untuk apa diperingatkan? Tentu saja karena ada resiko orang beriman untuk murtad bila tidak waspada.
Ayat-ayat Alkitab berisi peringatan supaya jangan murtad, antara lain:
Markus 4:14 Penabur itu menaburkan firman.
4:15 Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka.
4:16 Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira,
4:17 tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad.
4:18 Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu,
4:19 lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.
4:20 Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat."
I Timotius 4
4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
I Timotius 5:8 Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman.
Ibrani
6:4 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus,
6:5 dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang,
6:6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.
Ibrani
12:15 Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.
12:16 Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.
12:17 Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.
II Petrus
2:20 Sebab jika mereka, oleh pengenalan mereka akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, telah melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi di dalamnya, maka akhirnya keadaan mereka lebih buruk dari pada yang semula.
2:21 Karena itu bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka.
2:22 Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya.
Bila kita baca ayat-ayat di atas secara keseluruhan dengan ayat-ayat sebelum dan sesudahnya secara lengkap, maka kita tahu bahwa peringatan dan anjuran di atas ditujukan kepada kaum beriman, bukan kepada orang di luar jemaat. Alkitab juga menyingkapkan bahwa orang yang beriman yang murtad maka keadaannya akan lebih buruk daripada sebelum dia beriman.
Kenapa keadaan orang yang murtad bisa menjadi lebih buruk dari keadaan sebelumnya? Inilah yang diajarkan Alkitab:
Orang yang murtad adalah orang yang menjadi “tegar hatinya” karena mengeraskan hati dan tidak mau bertobat dan menolak kasih karunia Tuhan. (Ibrani 3:13).
Orang yang telah murtad / menyangkal iman tidak dapat dibaharui lagi sehingga semakin lama akan semakin jahat.
Dalam diri mereka terjadi pergumulan yang luar biasa dalam diri orang beriman yang tetap tekun berbuat dosa, orang ini menyangkal hati nurani secara terus menerus hingga menjadi tegar atau tumpul (bebal). Orang Kristen yang jatuh atau berdosa masih dapat dibaharui lagi, tetapi orang yang melakukan murtad (dosa kekal) tidak dapat dibaharui lagi karena karena alasan berikut ini. Ibrani 6:6 menyingkapkan kenapa murtad adalah dosa kekal yang tidak terhapuskan:
Sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan Menghina-Nya di muka umum.
Point yang pertama, orang yang murtad “bermaksud” menyalibkan Yesus yang telah dimuliakan bagi mereka sendiri. Karena tidak mungkin menyalibkan Yesus yang telah dimuliakan untuk ke dua kalinya maka tidak mungkin orang yang murtad itu diampuni. Dengan kata lain, dosa murtad adalah dosa yang kekal (tidak terhapuskan).
Point yang kedua, karena mereka menghina Yesus dimuka umum, yaitu Yesus yang telah dimuliakan, Yesus yang telah duduk disebelah kanan Allah Bapa. Alkitab berkata dosa ini tidak terhapuskan.
Dalam Ibrani 10:26-27, kembali ditegaskan dengan cara yang berbeda, bahwa tidak ada korban untuk menghapus dosa bila kita sengaja dan sadar melakukan dosa sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran.
Ibrani
10:26 Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
10:27 Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.
Perhatikan bahwa peringatan supaya jangan murtad dalam Ibrani 3 di atas ditujukan kepada: “saudara-saudara kudus” dan “yang mendapat panggilan sorgawi”. Mereka diperingatkan supaya berpegang pada keyakinan iman yang semula!
Lalu bagaimana bila ada orang yang tidak beriman menghina Yesus Kristus dan Roh Kudus? Tentu ini bukan merupakan dosa murtad, karena mereka belum “melihat” kebenaran bahwa Yesus adalah Juruselamat dunia karena Roh Kudus belum pernah tinggal dalam hati mereka.