AGAMA adalah KEYAKINAN alias IMAN. Kita memeluk agama dengan SUKARELA. Mustahil memeluk agama karena dipaksa. Mustahil memeluk agama karena takut disiksa. Mustahil memaluk agama karena dijajah. Mustahil memeluk agama karena balas budi. Mustahil memeluk agama lain karena dilarang beribadah menurut agama kita. Tidak memeluk agama dengan SUKARELA namanya PURA-PURA. MEMAKSA orang lain MEMELUK agama kita sama dengan MEMAKSA dia MENIPU Sang Pencipta (Allah).
Kerabatku sekalian, mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, ketika hendak MELARANG beribadah, ketika hendak MERUSAK rumah ibadah ketika hendak MENOLAK pembangun rumah ibadah, ketika hendak MENGANCAM dan MENGANIAYA bahkan ketika hendak MEMBUNUH si KAFIR dan si SESAT, tolong, bertanyalah DULU kepada diri sendiri:
“Apakah AKU melakukannya demi CINTA kasih kepada sesama? Demi CINTA kasih dan pengabdian kepada Sang Pencipta? Atau demi MEMUASKAN nafsu SEAGAMA-ku dan nafsu SEAJARAN-ku belaka?”
AGAMA diberikan oleh Sang Pencipta untuk MENJAUHKAN manusia dari PENDERITAAN dan menjalani hidup BAHAGIA di dunia. Itu sebabnya MUSTAHIL kita meggunakan agama untuk membuat sesama manusia MENDERITA.
AGAMA diberikan oleh Sang Pencipta untuk MELEPASKAN manusia dari NERAKA dan MASUK sorga. Itu sebabnya kita tidak BERHAK menutup pintu SORGA dengan MENGIRIM (membunuh) si KAFIR dan si SESAT ke NERAKA.
BERDAKWAH alias MENGINJILI alias MEMBERITAKAN KABAR BAIK adalah MENYAMPAIKAN dan MENJELASKAN ajaran agamaku kepada orang lain sambil BERDOA dan BERHARAP dia mendapat pencerahan sehingga memahami yang diajarkan kepadanya lalu MENGUNDANG dia untuk memeluk agamaku. Tentang hasilnya, itu urusan dia dan Sang Pencipta. Itu sebabnya dikatakan,
“Aku BERDAKWAH karena MENGASIHIMU dan TETAP mengasihimu meskipun kau tolak agamaku itu sebabnya aku akan terus berdakwah sampai maut memisahkan kita, saudaraku!”