Manusia Menolak Tuhan sebagai Penguasa
Kita semua menolak Tuhan sebagai penguasa dengan mencoba menjalani dan menguasai kehidupan menurut kehendak kita sendiri tanpa campur tangan Tuhan.
Akan tetapi, dengan begini sebenarnya kita gagal men-guasai diri kita sendiri, masyarakat, apalagi dunia.
Sedihnya, sejak awal, laki-laki dan perempuan di mana-mana telah menolak Tuhan dengan melakukan segala se-suatu menurut kehendak mereka sendiri. Kita semua mela-kukan ini. Kita tidak suka bila seseorang memerintah kita tentang apa yang harus kita perbuat atau bagaimana kita hidup — terlebih lagi kita tidak suka Tuhan yang melaku-kannya. Jadi kita memberontak terhadap Dia dengan berba-gai cara. Ada dari kita yang memberontak dengan cara tidak mengacuhkan Dia dan terus menjalani hidup menurut cara kita sendiri. Ada lagi yang memberontak dengan melanggar perintahNya mengenai bagaimana hidup di dunia ini. Ada lagi yang memberontak dengan secara terang-terangan melawan dan menantang Dia dan mengusir Dia dari hidup kita.
Bagaimanapun cara kita menolak Tuhan, kita semua adalah pemberontak, karena kita tidak hidup menurut cara Tuhan. Kita lebih suka mengikuti keinginan kita sendiri dan men-jalani hidup menurut cara kita sendiri tanpa Tuhan. Pem-berontakan inilah yang disebut Alkitab sebagai dosa.
Masalahnya adalah, dengan menolak Tuhan, kita mengacau-kan tidak hanya hidup kita sendiri tetapi juga masyarakat dan bahkan dunia ini. Dunia ini penuh dengan orang-orang yang bersikeras melakukan hal-hal yang menyenangkan diri mereka sendiri, bukan hal-hal yang sesuai dengan cara Tuhan. Kita semua berlaku seperti tuhan-tuhan kecil, den-gan mahkota kita sendiri, dan saling bersaing dengan satu sama lain. Dan hasilnya adalah kesengsaraan. Penderitaan dan ketidakadi-lan yang kita lihat di sekeliling kita semua bermula dari pemberontakan kita terhadap Tuhan.
Dengan memberontak terhadap Tuhan, kita telah mengacaukan segala sesuatu. Sekarang pertanyaanya, apa yang akan Tuhan laku-kan atas pemberontakan ini?
Alkitab Berkata :
"Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng." Roma bab 3, ayat 10-12.