Menutup Pintu Sorga

490 Kali

Hampir tidak ada orang yang tidak pernah mengalami luka batin dalam hidupnya.

490 KaliWalaupun dalam kadar yang berbeda, setiap kita pasti pernah mengalami sakit hati dengan orang lain. Namun bila luka batin itu terjadi pada waktu masa kanak-kanak maka hal itu akan berpengaruh besar dalam kehidupan kita sebagai orang dewasa. Kemanusiaan yang dewasa berakar pada masa kanak-kanak dan banyak pemikiran kita hari ini yang berasal dari pengalaman kita sebagai anak-anak. Harga diri, kesadaran batin mengenai jati diri, seksualitas yang kita miliki sebagai seorang pria dewasa berakar dari pada masa kanak-kanak kita.

Mengampuni bukanlah perasaan melainkan sebuah keputusan. Mengampuni juga bukan berarti kita menyangkal kesalahan orang yang telah melukai hati kita. Melepaskan pengampunan merupakan kunci utama untuk mengalami kesembuhan batin. Melepaskan pengampunan akan mematahkan kutuk generasi sehingga kita tidak mengulangi kesalahan yang dilakukan oleh generasi sebelumnya.

Satu waktu Petrus bertanya kepada Yesus, sampai berapa kali ia harus mengampuni orang yang telah berbuat dosa kepadanya. Petrus mengira mengampuni tujuh kali sudah cukup tetapi Yesus malah menjawab bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali (490 kali). Bayangkan kita disuruh mengampuni kesalahan orang lain selama 490 kali. Dengan kata lain, Yesus bermaksud mengatakan bahwa berapa kalipun orang lain berbuat kesalahan kepada kita maka kita harus mengampuni mereka.

Mat 6:14-15 “Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu. "

Saya tahu banyak diantara saudara yang membaca tulisan ini memiliki luka batin akibat perlakuan orang lain yang tidak adil. Bukan saya, melainkan Tuhan yang memerintahkan anda untuk melepaskan pengampunan bagi setiap orang yang telah bersalah kepada anda.

Orang yang menolak mengampuni akan menahan kesalahan orang yang telah melakukan kesalahan itu. Bila kita tidak mengampuni kesalahan Ayah kita maka kita akan mengulangi kesalahan tersebut kepada anak-anak kita. Ampunilah dan putuskanlah kutuk generasi itu supaya Tuhan jangan datang memukul bumi sehingga musnah !

Mzm 112: 1-3 “Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; angkatan orang benar akan diberkati. Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya, kebajikannya tetap untuk selamanya