Menutup Pintu Sorga

Hukum Taurat Tetap Berlaku Sampai Semuanya Digenapi.

BibleAbrahamLAlkitab mengajarkan dengan gamblang bahwa Sebelum langit dan bumi lenyap, hukum taurat tetap berlaku sampai semuanya digenapi. Ayat-ayat di bawah ini adalah JAMINAN bahwa hukum taurat masih berlaku dan akan terus berlaku hingga langit dan bumi lenyap, namun sebagian orang justru menafsirkan sebaliknya.

"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Matius 5:17
Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Matius 5:18
Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. Matius 5:19 
Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Matius 5:20

Perhatikan kalimat dalam Matius 5:18 yang hurufnya ditebali di atas. Apakah kalimat tersebut berbicara tentang SEMUA hukum taurat atau SEMUA NUBUATAN tentang Mesias? Bukankah yang dimaksudkan adalah SEMUA hukum taurat, artinya semua yang tercatat di dalam kitab Perjanjian Lama?

Ada nubuatan yang tercatat di dalam kitab Daniel? yaitu nubuatan tentang Mesias di dalam Perjanjian lama meliputi, kelahiran, pelayanan, kematian, kebangkitan, kenaikan dan penghakiman akhir. Apakah semuanya sudah digenapi? BELUM! Itu berarti hukum taurat masih berlaku hingga langit dan bumi lenyap.

Hukum taurat menyatakan bahwa orang beriman BERHUTANG kematian kepada Allah. Karya penebusan Kristus menyatakan bahwa hutang kematian itu sudah dilunasi. Apabila karya penebusan Kristus meniadakan hukum taurat, itu berarti meniadakan kenyataan bahwa orang beriman berhutang kematian kepada Allah dan Kristus melunasinya. Karya penebusan Kristus tidak MENIADAKAN hukum taurat, namun menyatakan bahwa hukum taurat sudah digenapi sehingga tidak berkuasa lagi.

NB : Kitab Taurat
Tentang kitab Perjanjian Lama, bangsa Israel membaginya menjadi tiga, pembagian demikian diakui oleh Kristus, yaitu:

  1. Kitab Taurat
  2. Kitab nabi-nabi
  3. Kitab Mazmur

Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur." Lukas 24:44


Hukum Taurat

Menurut Alkitab Perjanjian Baru:
Hukum Taurat = Hukum yang tertulis di dalam kitab Taurat
Hukum Taurat = hukum yang diberikan oleh Tuhan kepada bangsa Israel baik yang tertulis di dalam kitab Taurat, Kitab nabi-nabi maupun kitab Mazmur.
Hukum Taurat  dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:

  1. Sepuluh Perintah Allah
  2. Tata Ibadah
  3. Hukum Masyarakat

Apabila hukum taurat tidak berlaku lagi, bukankah itu berarti baik Sepuluh Perintah Allah, maupun Tata Ibadah Israel dan Hukum Masyarakat Israel tidak berlaku lagi?  Kenapa diajarkan bahwa Sepuluh Perintah Allah masih berlaku? Apakah Sepuluh Perintah Allah bukan hukum taurat? Alkitab mencatat:

Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri.Roma 2:14  
Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela. Roma 2:15

Hukum taurat bukan hanya tertulis di dalam kitab Perjanjian lama namun tercatat pula di dalam hati manusia. Apabila hukum taurat tidak berlaku lagi sejak Perjanjian Baru, bagaimana hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela?