Beberapa tahun ini homoseks dan lesbian marak di Indonesia. Bahkan sejak tahun 1994 saya melihat banyak orang-orang berduit menjadikan hubungan sex dengan sesama jenis sebagai bentuk petualangan sex baru. Saat ini banyak pelacur dan gigolo yang menjadi biseksual, mereka berhubungan sex dengan lawan jenis maupun sejenis. Ketika saya bertanya kepada mereka kenapa bisa begitu, mereka bilang, mereka belajar seperti ketika mereka belajar menjadi pelacur dan gigolo. Menyangkal diri lalu menikmatinya dan akhirnya kecanduan.
Jakarta memang semakin gila. Saya penggemar pijat tubuh dan pijat refleksi (pijat telapak kaki). Saya berteman dengan banyak tukang pijat refleksi, mereka menganggap saya teman karena selain memberi tips yang bagus (namun menuntut pelayanan yang bagus) saya juga mengajari mereka teknik-teknik pijat yang benar. Mereka sering bercerita sebagian bertanya apa yang harus mereka lakukan? Mereka diundang ke rumah-rumah, lalu disuruh memijat sang istri yang tidur telentang dengan tubuh telanjang, sementara suaminya menonton. Mereka lalu ditawari uang agar mencumbu wanita itu. Pendek cerita, mereka lalu melakukannya bertiga. Ketika melakukan hal itu, mulanya mereka pulang dan merasa jijik, namun setelah beberapa kali mereka lalu terbiasa. Cerita yang sama dengan para pelacur dan para gigolo juga sama dengan para pemijat perempuan.
Apa yang harus dilakukan seorang homoseksual agar menjadi normal kembali? membetulkan SOP (standard operation procedure) di otak mereka. Mencintai diri tanpa syarat dan menjadi ADIDAS, anak desa ingin dasyat, manusia satu talenta.