Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia. Lukas 17:3
tetapi janganlah anggap dia sebagai musuh, tetapi tegorlah dia sebagai seorang saudara. 2 Tesalonika 3:15
Janganlah engkau keras terhadap orang yang tua, melainkan tegorlah dia sebagai bapa. Tegorlah orang-orang muda sebagai saudaramu, perempuan-perempuan tua sebagai ibu dan perempuan-perempuan muda sebagai adikmu dengan penuh kemurnian. 1 Timotius 5:1-2
Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. 2 Timotius 4:2
Kesaksian itu benar. Karena itu tegorlah mereka dengan tegas supaya mereka menjadi sehat dalam iman, dan tidak lagi mengindahkan dongeng-dongeng Yahudi dan hukum-hukum manusia yang berpaling dari kebenaran. Titus 1:13-14
Mencela dengan benar namun tidak menunjukkan kesalahannya dengan gamblang dan mengajarkan hal yang benar namanya marah. Marah berarti tidak mampu mengendalikan perasaan. Kemarahan yang berlarut-larut akan memicu kebencian. Kebencian akan membangkitkan dendam. Dendam akan menuntut kita melakukan pembalasan. Pembalasan dilakukan dengan menyakiti. Menyakiti dapat dilakukan dengan melukai tubuh yang bila berlebih akan mengakibatkan kematian. Menyakiti dapat pula dilakukan melukai harga diri dan reputasi. Marah tidak menyelesaikan masalah namun menambah masalah baru pada masalah yang ada. Menyelesaikan masalah dengan kemarahan berarti menyelesaikan masalah dengan masalah. Itu sebabnya Alkitab sama sekali tidak pernah mengajarkan untuk mencela kesalahan orang lain dengan kemarahan.
Mencela dengan benar sambil menunjukkan kesalahannya dengan gamblang dan mengajarkan hal yang benar namanya menegor. Mengabaikan tegoran dengan kata-kata mengakibatkan tegoran dengan pengucilan. Mengabaikan tegoran halus akan memicu tegoran keras. Mengabaikan tegoran keras akan memicu pengucilan. Mengabaikan pengucilan akan memicu pengusiran. Mencela dengan kemarahan namanya melampiaskan perasaan. Mencela dengan tegoran namanya menegakkan keadilan dan kebenaran.
Memuji dengan pujian kosong namanya menjilat. Menjilat tanda kelicikan. Mencela tanpa alasan benar namanya menghujat. Menghujat tanda kedengkian hati. Mencela dengan alasan benar tanpa menunjukkan kesalahannya dengan gamblang dan mengajarkan hal yang benar namanya marah. Marah tanda tak berdaya. Mencela dengan alasan benar sambil menunjukkan kesalahannya dengan gamblang dan mengajarkan hal yang benar namanya menegor. Menegor tanda kasih dengan menegakkan keadilan dan kebenaran.
Tuhan menuntut penghakiman yang adil. Menghakimi dengan adil berarti tidak menghakimi berdasarkan apa yang nampak atau prasangka. Menghakimi dengan adil berarti membandingkan sesuatu dengan standard yang memiliki otoritas. Sebagai orang Kristen kita mengakui Alkitab sebagai standard kebenaran, itu sebabnya ketika menghakimi seseorang kita menggunakan Alkitab sebagai standard kebenaran. Ketika membenarkan, kita harus membenarkan dengan adil. Ketika menyalahkan kita harus menyalahkan dengan adil. Ketika memuji kita harus memuji dengan adil. Ketika mengecam kita harus mengecam dengan adil. Jangan menghakimi bila tidak siap untuk dihakimi. Jangan menghakimi bila tidak mampu menghakimi dengan adil.
Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. 2 Timotius 4:2
Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat, 1 Petrus 3:15
ketahuilah, bahwa barangsiapa membuat orang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan jiwa orang itu dari maut dan menutupi banyak dosa. Yakobus 5:20