Allah adalah kebenaran sejati dan itu yang terjadi ketika mempelajari firman Allah yang tertulis dalam Alkitab. Semakin dalam mempelajari semakin terbukti bahwa memahami Alkitab dengan menerapkan evaluasi rasional dan analitis akan gagal memahami kebenaran sejati itu. Karena berhubungan dengan Allah tidak melalui otak kita, melainkan dengan roh yang ada pada jiwa kita.
Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran (Yoh. 4:24).
Ini adalah Bagian ke 10 dari Tulisan serial Mencari Iblis :
Bagian 1. Manusia Mencari Iblis (Bagian 1)
Bagian 2. Alkitab Tidak Didiktekan Langsung oleh Allah (Bagian 2)
Bagian 3. Tuhan Allah Hanya Memberikan Nafas Hidup Kepada Manusia (Bagian 3)
Bagian 4. Alkitab itu Betapa Kacau Balaunya ( Bagian 4 )
Bagian 5. Alkitab Tidak Konsisten - Bintang Timur adalah Lucifer alias Iblis ( Bagian 5 )
Bagian 6. Menyelidiki Seluk Beluk Iblis ( Bagian 6 )
Bagian 7. Perbuatan Jahat Memang Selalu Mengasyikkan ( Bagian 7 )
Bagian 8. Benarkah Lucifer itu Nama Iblis ?? (Bagian 8)
Bagian 9. Benarkah Allah Menciptakan Iblis (Bagian 9)
Bagian 10. Yang sedang Anda Baca
Memahami Alkitab tidak perlu mengagungkan gelar atau jabatan, tetapi lebih penting menjaga agar Injil TETAP MUDAH DIPAHAMI dan SEDERHANA, seperti yang dikehendaki Tuhan? Sebagai anak Allah, Roh Kudus tinggal dalam diri kita, tentu Dia akan memimpin kita kepada segala kebenaran. Bukankah hal ini merupakan pencerahan rohani yang membuat seseorang melihat dengan lebih jelas, tanpa perlu meraih gelar-gelar terhormat itu? Bahkan dengan adanya ALKITAB ELEKTRONIK sangat membantu semua orang dalam mempermudah kita untuk belajar Alkitab, bukankah ini karunia yang luar biasa dari Allah ?
Rohlah yang memberi hidup,daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.(Yoh. 6:63).
Puncak ciptaan Allah adalah manusia, para malaikat tidak dapat mandat atas otoritas bumi. Manusia adalah peringkat tertinggi, itulah kebenaran yang tertulis dalam Alkitab. Bahkan Rasul Paulus mengatakan Manusia akan menghakimi malaikat.
Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari. (1 Kor.6:3).
Walau para malaikat ada yang ditugaskan selama manusia hidup di bumi atas perintah Allah, namun kita akan menghakimi para malaikat itu, entah malaikat yang jatuh atau malaikat lainnya, Alkitab tidak menjelaskannya.
apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia , sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat (Mzm. 8:5-6).
Ayat di atas semakin meneguhkan bahwa manusia berada pada posisi yang lebih tinggi dari malaikat. Dan ketika Sang Firman, yang semula bersama Allah dalam persekutuan dan kesatuan, mengambil rupa sebaga manusia untuk menebus umat manusia yang terhilang untuk kembali menjadi milik Allah. Allah dan manusia menjadi satu dalam diri Yesus Kristus. Dan Dia adalah pengantara antara Allah dan manusia, karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantaranya.
Dengan demikian penafsiran bahwa Iblis adalah penguasa dunia tidak benar. Lalu dimanakah kerajaan Iblis itu? Apakah di Sheol (neraka)? Ataukah Iblis itu tidak punya kekuasaan sama sekali?
Demikianlah juga kalau Iblis mengusir Iblis, iapun terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri; bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan? (Matius 12:26)
Bersambung pada Bagian 11 : Siapa Malikat-Malaikat Yang Berhasil Dihasut Oleh Iblis ( Bagian 11 )