Boleh saja mengabaikan Iblis karena didasari ketidakpercayaannya tentang dunia Iblis dan para pengikutnya yang berupa roh-roh jahat itu, tetapi siapa yang menyebabkan peristiwa-peristiwa buruk yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari kita? Darimana datangnya semua kejahatan dalam hidup manusia? Siapa musuh kita yang nyata berusaha menghancurkan kehidupan ini ?
Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. (1 Petrus 5:8).
Itulah musuh manusia yang sangat nyata, dia datang seperti pencuri dan hanya mencuri serta membunuh dan membinasakan manusia. Kekuatan roh jahat itu ada dan menyebabkan kejahatan, sementara manusia memiliki kehendak bebas untuk menolak atau bekerjasama dengan kejahatan itu dan tidak mentaati perintah Allah.
Karena itu tunduklah kepada Allah,dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! (Yak. 4:7).
Karena Iblislah yang mengambil kehidupan manusia-manusia yang dikasihi Allah, bukan Tuhan, tetapi Tuhan mengizinkan Iblis untuk menggoda manusia, bukannya menghentikannya. Dengan demikian apakah anda masih percaya bahwa Iblis itu musuh Allah?
Allah adalah Pribadi yang memberi perintah kepada Iblis, jadi Iblis bukan musuh Allah juga bukan sahabat dekat Allah, itulah Allah yang mengasihi semua ciptaan-Nya, namun Iblis tidak mempunyai kasih Allah walau berasal dari Allah, karena Iblis telah menolak Allah yang baik dan penuh kasih itu sejak Adam menjual kita kepada Iblis. Dan Yesus adalah Adam kedua yang akan menebus kita dari Iblis itu.
Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus
Dan kasih karunia tidak berimbangan dengan dosa satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengakibatkan penghukuman, tetapi penganugerahan karunia atas banyak pelanggaran itu mengakibatkan pembenaran.
Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.
Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup .
Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar (Rm. 5:15-19).
Iblis sering dipakai Tuhan untuk tujuan menguji iman manusia kepada-Nya, apakah dengan demikian Tuhan bekerjasama dengan Iblis? Ayat-ayat di bawah ini menunjukkan betapa Iblis tidak bisa sesukanya bila akan mengganggu manusia, diperlukan persetujuan Tuhan dan segala sesuatu yang hanya boleh diperbuatnya dalam batas-batas yang dikehendaki Tuhan dan Iblis nyatanya tidak berani melanggar firman-Nya. Artinya Iblis masih dalam kendali Tuhan, tidak bisa bebas berbuat seperti manusia yang mempunyai kehendak bebas.
Maka firman TUHAN kepada Iblis: “Nah, ia dalam kuasamu ; hanya sayangkan nyawanya. “Kemudian Iblis pergi dari hadapan TUHAN, lalu ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya.(Ayb. 2:6-7).
Tetapi Roh TUHAN telah mundur dari pada Saul ,dan sekarang ia diganggu oleh roh jahat yang dari pada TUHAN. Lalu berkatalah hamba-hamba Saul kepadanya: “Ketahuilah, roh jahat yang dari pada Allah mengganggu engkau (1 Sam. 16:14-15).
Tetapi roh jahat yang dari pada TUHAN hinggap pada Saul, ketika ia duduk di rumahnya, dengan tombaknya di tangannya; dan Daud sedang main kecapi.(1 Sam. 19:9).
Kemudian tampillah suatu roh, lalu berdiri di hadapan TUHAN. Ia berkata: Aku ini akan membujuknya. TUHAN bertanya kepadanya: Dengan apa? Jawabnya: Aku akan keluar dan menjadi roh dusta dalam mulut semua nabinya. Ia berfirman: Biarlah engkau membujuknya, dan engkau akan berhasil pula. Keluarlah dan perbuatlah demikian!(1 Raj. 22:21-22).
TUHAN telah mencurahkan di antara mereka suatu roh kekacauan, dan mereka memusingkan Mesir dalam segala usahanya, sehingga seperti seorang mabuk yang pusing waktu muntah-muntah (Yes.19:14).
maka Allah membangkitkan semangat jahat di antara Abimelekh dan warga kota Sikhem, sehingga warga kota Sikhem itu menjadi tidak setia kepada Abimelekh,(Hak. 9:23).
Ia melepaskan kepada mereka murka-Nya yang menyala-nyala,kegemasan, kegeraman dan kesesakan, suatu pasukan malaikat yang membawa malapetaka (Mzm. 78:49).
Dengan bukti-bukti ayat di atas sudah jelas bahwa Allah memakai Iblis sesuka-Nya, mengizinkan kemarahan Iblis dan para malaikat pengikutnya untuk melakukan kejahatan.
Dengan demikian bukankah Iblis juga melakukan sesuai dengan tujuan-Nya? Demikian juga Yudas Iskariot ketika dirasuki Iblis, bukankah untuk menggenapi ketetapan-Nya? Karena memang Iblis mempunyai kemampuan untuk melakukan itu semua, Iblis adalah mahkluk cerdik yang mempunyai kuasa untuk menjadi ilah dunia, dan Yesus sendiri tidak menyangkali kemampuan sang Iblis itu.
Yesus Kristus dapat ditangkap dengan mudah, dan peran Iblis dalam peristiwa pengkhianatan di taman Getsemani sangat nyata. Namun Yesus adalah Anak yang taat dan tidak menyerah kepada pencobaan Iblis untuk menunjukkan kuasa-Nya atas malaikat. Bisa saja Yesus memanggil dan memerintah para malaikat untuk menyelamatkan-Nya.
Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku? (Mat. 26:53).
Bersambung ke Bagian : 14