Roma 10:16 Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri berkata: "Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?"
Pada umumnya, orang lebih menyukai mendengar kabar buruk daripada kabar baik. Ketika orang mendengar suatu kabar buruk atau kabar yang tidak mengenakkan atau kabar burung dan lain sebagainya, orang cenderung percaya dan berusaha untuk meneruskan berita tersebut dengan versi tersendiri alias menjadi gosip.
Berbeda dengan kabar baik, orang cenderung tidak suka dan tidak percaya mendengar kabar baik yang disampaikan oleh seseorang atau oleh para hamba Tuhan. Ketidakpercayaan ini membawa orang tidak mau untuk meneruskan kabar yang ada kepada orang lain. Mereka menganggap bahwa kabar baik adalah sebuah dongeng dan tidak benar adanya.
Kepada manusia telah disampaikan suatu kabar baik bahwa Tuhan telah datang ke dunia ini dalam wujud manusia di dalam Yesus Kristus dalam rangka menyelamatkan umat manusia dari kebinasaan.
Seorang Pembebas telah datang dan Dia telah membebaskan setiap orang yang percaya kepadaNya dari belenggu dosa. Pada kenyataannya, berita tentang keselamatan ini menjadi suatu kebodohan bagi orang lain yang tidak percaya (1 Korintus 1:18) karena dianggap sebagai dongeng dan sebagai suatu hal yang tidak mungkin terjadi. Namun sebagai orang yang percaya kepada Tuhan, kita patut bersyukur bahwa berita baik ini telah membuat kita menjadi orang yang paling beruntung karena telah memiliki keselamatan kekal di dalam Yesus Kristus.
Siapa yang percaya kepadaNya akan diselamatkan (Markus 16:16). Berita keselamatan telah sampai kepada kita semua dan kita telah menerimanya sebagai suatu hal yang membahagiakan. Kebahagian kita harus diungkapkan dengan mengatakannya juga kepada orang lain yang belum mendengar.
Oleh sebab itu, mari kita sampaikan berita sukacita ini kepada semua orang yang belum mendengar bahwa Yesus telah menang dari kuasa maut dan bahwa Dia telah membebaskan saudara dan saya dari belenggu dosa.
Terpujilah nama Tuhan