Matius 22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Amerika Serikat mengklaim bahwa Osama bin Laiden telah mati ditembak. Tokoh yang satu ini memang dicari-cari oleh Amerika Serikat selama bertahun-tahun karena menurut mereka dia begitu mengganggu keamanan dunia. Apakah dengan matinya Osama dunia akan aman ?
Artikel kali ini tidak ada sangkut pautnya dengan pribadi Osama yang telah mati, tetapi kalau semua mahluk di bumi berprilaku dan bertindak seperti Osama (ORANG SAMARIA YANG BAIK HATI), maka dunia akan menjadi aman. Coba kita melihat di dalam Injil Lukas 10:25-37, satu-satunya Injil yang menceritakan tentang kisah seorang Samaria yang baik hati, yaitu orang yang memiliki belas kasihan terhadap sesama. Pada masa itu, orang Samaria adalah orang yang tidak percaya kepada Tuhan terlebih lagi kepada Tuhan Yesus, tetapi walaupun demikian mereka memiliki etika kehidupan yang tidak dimiliki oleh bangsa lain yaitu mengasihi sesama dengan lebih sungguh.
OSAMA atau Orang Samaria yang baik hati adalah cerminan dan teladan yang dicontohkan oleh Yesus Kristus untuk mengasihi sesama manusia. Mengasihi sesama mengandung arti mengasihi semua manusia tanpa terkecuali dengan tidak memandang suku, agama, ras (SARA), budaya, politik, ekonomi dan lain sebagainya. Memiliki belas kasihan, tidak menghujat agama orang lain, tidak memandang sebelah mata suku lain, tidak mentertawakan ras yang lain, tidak menyepelekan budaya yang lain dan lain sebagainya.
Yesus sendiri tidak pernah membedakan antara manusia yang satu dengan yang lain. Karena begitu besarnya kasih Yesus kepada kita manusia, maka Dia datang ke dunia ini dengan maksud untuk memberikan hidup kekal itu kepada semua manusia yang percaya kepadaNya (Yohanes 3:16).
Kalau Yesus saja memperlakukan semua manusia sama dan memiliki belaskasihan, seharusnya kita sebagai pengikutNya juga memperlakukannya demikian yaitu mau mengasihi sesama seperti orang Samaria yang baik hati. Sudahkah kita berperilaku seperti OSAMA yang baik hati ? Mari mulai saat ini kita taburkan benih kasih itu kepada sesama manusia.
Terpujilah nama Tuhan. Amin