JIKA laki-laki tidak bebas memilih wanita yang disukainya, laki-laki itu telah terpasung unsur kebebasannya yang paling asasi, karena laki-laki mengarahkan pandangan matanya kepada wanita untuk MELIHAT. Sementara perempuan mengarahkan pandangan matanya kepada laki-laki untuk MEMPERLIHATKAN.
Sebenarnya banyak sekali perempuan yang menyenangkan seandainya lupa bahwa mereka MEMPUNYAI sifat demikian. Memang YESUS sangat MEMPERHATIKAN dan sering MENGABULKAN permintaan para PEREMPUAN di dalam perjalanan hidup-NYA.
Bahkan sang Ibu pun (MARIA) permintaannya dikabulkan tatkala YESUS belum SAATNYA BERKARYA. (YAITU MERUBAH AIR MENJADI ANGGUR). "Namun demikian, dalam Tuhan tidak ada perempuan tanpa laki-laki dan tidak ada laki-laki tanpa perempuan" (1Kor 11 : 11).
Kita semua MANUSIA tidak bisa memainkan instrumen yang sama, tetapi kita semua MANUSIA bisa berada pada nada yang sama. Nada CINTA KASIH itulah yang bisa membawa kita dalam suasana romantis dengan kata-kata manis dan ramah. Asumsi yang mudah dimengerti menunjukkan bahwa CINTA KASIH menjadi santapan semua kalangan.
Mari kita bicara tentang CINTA KASIH sambil bernostalgia bahwa kita sejatinya masih memiliki CINTA KASIH sepanjang hayat dikandung badan.
1 Yohanes 4:8,16
4:8 "Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih." DAN 4:16 "Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia."
Aku berkata, kepada rekan-rekan sekalian. Bahwa kasihilah semua orang, bukan hanya saudara-saudaramu saja. Peliharalah kasih sayangmu tanpa batas, tanpa pilih kasih. Jika engkau terutama terlebih dahulu hanya mengasihi saudara-saudaramu seiman, seagama ataupun sekepercayaan, dimanakah nilai lebihmu? Bukankah orang yang tidak mengenal Tuhan pun melakukan hal yang sama? Aku berkata kepadamu. Sesungguhnya orang-orang yang hanya mengasihi saudara-saudaranya seiman saja, telah memperoleh upahnya sendiri.
Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap akal budimu, serta kasihilah sesamamu manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri.
Sungguh sulit hal ini kita lakukan, sehingga banyak yang tidak memilih jalan ini. Namun sesungguhnya jalan inilah yang pertama dan terutama. Kita manusia lemah, meski belum mampu menelusuri jalan ini paling tidak mendekatlah pada jalan ini. Percayalah engkau tidak akan tersesat dan upahmu adalah kemuliaan yang sesungguhnya.