Tuhan punya waktuNya sendiri, tiap kali doamu belum lagi terjawab dan diri serasa sebentar lagi terjerembab, DIA hanya minta sebuah kesabaran menanti.
Tuhan punya waktuNya sendiri, waktu yang paling tepat sebab KASIHNYA begitu lekat, maka DIA pun mengerti dan karena Tuhan punya waktuNya sendiri maka aku mau menunggu penuh harap.
menunggu alias menanti, Alkitab mengajarkan Abraham harus menunggu sampai usianya 100 tahun untuk mendapatkan anak yg dijanjikan. Nuh harus menanti sampai berumur 600 tahun sampai air bah benar2 datang.
Bangsa Israel menunggu selama 40 tahun berputar-putar di padang gurun sebelum tiba di Kanaan. Lalu apa sebenarnya yg ingin Tuhan ajarkan melalui proses "menunggu" ini ?
PENGHARAPAN DAN KASIH SETIA. Kita bisa menunggu bila kita tahu bahwa ada pengharapan, yakni hal baik yg akan terjadi pada akhirnya nanti. Mazmur 130 : 6 mengibaratkan sebuah penantian seperti seorang penjaga yg mengharapkan pagi. Pengharapan ada bila kita mempercayai Tuhan sebagai Pribadi yg selalu menepati janjiNya DAN waktu untuk menunggu merupakan ujian terhdp kasih dan kesetiaan kita. Bisakah kita terus setia dalam menunggu ?
hati itu menyimpan berbagai hal dan ketika hati itu hampir kosong sama sekali, HARAPAN itu tetap memilih berada di sana. HARAPAN itu tak lain adalah TUHAN YESUS yang lahir di hati yang mungkin sama atau lebih pekat dari saat ini. Tuhan bisa memilih tinggal di mana saja tapi DIA memilih tinggal di dalam ‘kotak’ itu – di dalam hati kita.
Ketika DIA ada dalam kehidupan kita adakah sesuatu yang tak mungkin...??? Jawabnya TIDAK dan selama HARAPAN itu ada, kita mampu mengarungi KEHIDUPAN yang kelam sekalipun. "Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih." I Korintus13:13