Menutup Pintu Sorga

Pohon Kehidupan dan Pohon Pengetahuan

Pohon kehidupan jarang sekali disebut ketika menceritakan kisah penciptaan dan kejatuhan manusia, pohon kehidupan jarang disebut apalagi dibahas secara luas. Mungkinkah pohon kehidupan jarang disebut karena dianggap tidak penting atau tidak sepenting pohon pengetahuan tentang hal yang baik dan yang jahat. Benarkah demikian ?

Sesungguhnya pohon kehidupan memegang peranan yang sangat penting dalam kisah penciptaan dan kejatuhan manusia. Barangkali kita mengalami kesalahan dalam memahami ajaran sejati Alkitab, hal ini terjadi karena tidak memahami peranan pohon kehidupan.

Banyak perdebatan sia-sia dilakukan karena masing-masing tidak memahami peranan pohon kehidupan. Banyak ajaran Alkitab yang selama ini sulit untuk dipahami menjadi mudah dipahami ketika kita memahami peranan pohon kehidupan.

Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Kejadian 2:9

Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." Kejadian 2:17

Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya." Kejadian 3:22

Dari bacaan Alkitab tersebut di atas banyak orang menyangka bahwa manusia kehilangan hidup kekal karena makan buah pohon pengetahuan. Sebelum makan, manusia memiliki hidup kekal, setelah makan, kekekalannya diambil Allah. Pandangan demikian salah sama sekali. Hidup kekal tidak berhubungan dengan pohon pengetahuan. Hidup kekal berhubungan dengan pohon kehidupan. Sebelum makan buah pohon kehidupan manusia tidak memiliki hidup kekal, karena tidak memakannya, maka manusia tetap tidak memiliki hidup kekal.

Bacalah Kejadian 3:22 tersebut di atas dengan hati-hati dan teliti, kemudian kita akan menjawab berapa pertanyaan berikut ini :

  1. Apa yang akan terjadi bila manusia makan buah pohon kehidupan ? Manusia akan hidup selama-lamanya.
  2. Apa yang terjadi karena manusia tidak makan buah pohon kehidupan? Manusia tidak akan hidup selama-lamanya. Tidak hidup selama-lamanya berarti akan mati. Bukankah itu berarti ketika diciptakan manusia tidak kekal dan akan mati? Manusia baru akan hidup selama-lamanya setelah makan buah pohon kehidupan. Sayang Adam dan Hawa tidak memakannya.

Pohon Pengetahuan Sumber Kebodohan
Banyak orang berpendapat bahwa sebelum makan buah pohon pengetahuan tentang hal yang baik dan yang jahat Adam dan Hawa tidak tahu tentang yang baik dan yang jahat. Sebelum makan, keduanya tidak tahu hal yang baik dan jahat, setelah makan baru tahu. Ternyata pandangan demikian perlu dikoreksi kembali.

Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." Kejadian 2:16-17

Untuk dapat menaati perintah Allah tersebut di atas Adam harus tahu tentang yang baik dan yang jahat. Di samping itu dia juga harus mampu membedakan mana yang baik dan yang jahat dan mampu memilih yang baik dan menolak yang jahat. Memberi nama kepada segala ternak, segala burung-burung di udara dan segala binatang hutan adalah bukti bahwa Adam tahu tentang hal yang baik dan yang jahat, mampu membedakan keduanya dan mampu memilih yang baik dan menolak yang jahat. Menyadari bahwa dia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dirinya adalah bukti bahwa Adam tahu yang baik dan yang jahat, mampu membedakannya dengan benar dan mampu memilih yang baik dan menolak yang jahat.

Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati." Kejadian 3:2-3

Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya. Kejadian 3:6

Ayat-ayat tersebut di atas menunjukkan dengan jelas bahwa Hawa tahu yang baik dan yang jahat. Hawa juga mampu membedakan yang baik dan yang jahat dengan benar, dia juga mampu memilih yang baik dan menolak yang jahat. Selama ini menyangka kalimat, “ … Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, …” menunjukkan bahwa Hawa tidak mengetahui perintah Allah dengan jelas, karena dia mengetahui perintah itu dari Adam. Namun sesungguhnya kalimat tersebut justru membuktikan bahwa Hawa selain tahu bahwa makan buah pohon pengetahuan itu jahat, dia juga mampu menyadari bahwa meraba buah pohon tersebut akan membangkitkan keinginannya untuk memakannya.

Apa yang terjadi setelah Hawa makan buah pohon pengetahuan? Hawa tetap tahu hal yang baik dan yang jahat, namun tidak mampu membedakannya dengan benar dan tidak mampu untuk memilih yang baik dan menolak yang jahat. Hal itu terbukti dengan perbuatannya yang tidak bertanggung jawab dengan memberikan buah pohon pengetahuan kepada Adam.

Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. Kejadian 3:7

Selama ini dipahami bahwa ayat tersebut di atas sebagai bukti pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Sekarang kita dapat memahami bahwa ayat tersebut justru membuktikan hal sebaliknya, Adam dan Hawa kehilangan kemampuan mereka untuk membedakan hal yang baik dan yang jahat dengan benar. Kalimat “terbukalah mata mereka berdua,” tidak menyatakan bahwa keduanya sebelumnya tidak tahu dirinya telanjang lalu menjadi tahu. Kalimat tersebut justru membuktikan bahwa keduanya telah kehilangan kemampuan untuk membedakan hal yang baik dan yang jahat dengan benar.

Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi." Kejadian 3:10

Ayat tersebut di atas bukan bukti bahwa Adam sudah tahu tentang yang baik dan yang jahat. Namun bukti bahwa Adam telah kehilangan kemampuan untuk membedakan hal yang baik dan yang jahat dengan benar dan kemampuan untuk memilih yang baik dan menolak yang jahat.

Telanjang bukan alasan yang benar bagi Adam untuk merasa takut kepada Allah, malu bukan alasan yang benar bagi Adam untuk sembunyi. Adam takut kepada Allah karena sudah melanggar perintah, Adam sembunyi karena takut dibunuh Allah. Bukankah Allah mengancam, … sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati?